Adapun dalam
Islam, akuntansi dikenal dengan nama ilmu hisab (ilmu hitung), yaitu salah satu
proses perhitungan amal selama hidup manusia di dunia oleh Allah. Penggunaan
kata hisab akan mengalami perubahan sesuai dengan konteks dan bentuk kalimat.
Kata Arab yang artinya akuntansi adalah kata mahasabah, arti kata mahasabah
secara bahasa adalah menimbang atau memperhitungkan amal-amal yang telah
diperbuatkannya.
Ada beberapa
definisi akuntansi, diantaranya:
a.
Menurut
Littleton, tujuan utama dari akuntansi adalah untuk melaksanakan perhitungan
periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Konsep ini merupakan inti
dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam
mempelajari akuntansi.
b.
APB (Accounting Principle Board Statement No. 4 mendefinisikan
sebagai berikut: “akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu
badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.”
c.
AICPA (American Institute of Certified Public
Accountant) mendefinisikan sebagai berikut: “akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter,
transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk
penafsiran hasil-hasilnya.”
d.
Dalam buku A Statement of Basic Accounting Theory dinyatakan
bahwa akuntansi adalah “proses mengidentifikasi mengukur, dan menyampaikan
informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal pertimbangan dalam
mengambil kesimpulan oleh para pemakainya.”
Akuntansi Syari'ah adalah akuntansi yang berorientasi
sosial. Artinya akuntansi ini tidak hanya sebagai alat untuk menterjemahkan
fenomena ekonomi dalam bentuk ukuran moneter tetapi juga sebagai suatu metode
menjelaskan bagaimana fenomena ekonomi itu berjalan dalam masyarakat Islam.
Akuntansi Syari'ah termasuk didalamnya isu yang tidak biasa dipikirkan oleh
akuntansi konvensional. Perilaku manusia diadili di hari kiamat. Akuntansi
harus dianggap sebagai salah satu derivasi/hisab yaitu menganjurkan yang baik dan
melarang apa yang jelek. Realitas Akuntansi Syari'ah adalah tercermin dalam
akuntansi zakat.
Akuntansi zakat menunjukkan proses di mana kekayaan
diperoleh secara halal oleh perusahaan. Ini merupakan salah satu contoh dari
turunan hisab yang merupakan bidang akuntansi. Disamping itu ternyata melalui
Al Qur'an telah menggariskan bahwa konsep akuntansinya adalah penekanan
pertanggungjawaban atau accountability yang tujuannya menjaga keadilan dan
kebenaran. Kata hisab dalam ayat-ayat tersebut menunjukkan pada bilangan atau
perhitungan yang ketat, teliti, akurat, dan accountable. Oleh karena
itu, akuntasi adalah mengetahui sesuatu dalam keadaan cukup, tidak kurang dan
tidak pula lebih.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa Akuntansi
Syariah adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, dan pelaporan
melalui dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad-akad
syariah, yaitu tidak mengandung zhulum (Kezaliman), riba, maysir (judi), gharar
(penipuan), barang yang haram, dan membahayakan.
0 comments:
Post a Comment