Kabupaten Lumajang memiliki cukup banyak tempat wisata. Sebagai Kabupaten yang dikelilingi oleh 3 gunung berapi yang cukup terkenal, yaitu Semeru, Bromo, dan Lamongan, tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Pesona alam yang memikat banyak orang itu, bertambah nilainya ketika dilengkapi Danau (Ranu) Klakah, Ranu Pane dan Ranu Kumbolo.
Tim Terios 7 Wonders mendapat kesempatan untuk mengunjungi sekaligus memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar melalui dana CSR-nya Daihatsu Indonesia.
![]() |
Terios 7 Wonders |
Ranu Pane yang Memikat di Malam Hari
Ranu Pane atau Ranu Pani merupakan nama sebuah desa yang berada di kaki Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. Desa ini sering basecamp (tempat singgah, markas) bagi para pendaki Gunung Semeru. Para pendaki akan mendirikan tenda dikaki gunung Semeru sebagai tempat istirahat. Malam hari, suasana alam terasa kentara. Suara alam, bintang yang bersinar berkerlap kerlip, angin bertiup kencang akan menemani hingga pagi menjelang.
![]() |
Malam hari di kaki Gunung Semeru |
![]() |
menjelang pagi di Ranu Pane |
![]() |
Danau Ranu Pane di pagi hari |
![]() |
Menikmati sunrise |
Yah, itulah gambaran eksotis alam Semeru dengan berbagai macam cerita dari para petualang.
Ranu Panu berada di kaki gugung Semeru. Struktur lahan dibuat terasering (berbukit-bukit) dengan tanaman disekelilingnya. Dari jauh, nampak begitu asri dan serasinya tanaman jika dipandang oleh mata.
Letak Desa Ranu Pane yang berada pada ketinggian 200m diatas permukaan laut tentu suhu udara yang lumayan dingin terutama di malam hari dan menjelang pagi hari. Suhu udara bisa mencapai 5 derajat celcius menjelang subuh. Untuk menghangatkan diri, biasanya para pendaki membuat api unggun.
bagi para penjelajah, jangan lewatkan kemerlapan bintang menaburi kaki Gunung Semeru. Suasana seperti itu merupakan hadiah bagi siapa saja yang singgah. Dan jangan lewatkan ketika matahari mulai muncul. Wow, it's amazing... Cahaya matahari secara perlahan muncul dibalik bukit. mulai dari jingga hingga kemerah-merahan. Anugerah yang tiada taranya..
![]() |
Menghangat diri |
Suku Asli Masyarakat Desa Ranu Pane
Masyarakat yang tinggal disana merupakan asli keturunan dari zamannya. Suku Tengger namanya. Suku Tengger merupakan suku asli masyarakat Jawa yang hidup di Kerajaan Majapahit pada enam atau delapan abad lampau. Suku Tengger dulunya penganut Hindu. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kini desa Ranu pane sudah beragam menganut kepercayaan diantaranya islam, kristen dan sebagainya. Masyarakat des Ranu Pane memilih mengelola tanah warisan leluhur sebagai mayoritas pekerjaan. Namun, ada beberapa menjadi porter (pembawa barang dan penunjuk jalan) dan berwirausaha.
![]() |
Desa Ranu Pane dari spot lain |
![]() |
Tumbuhan disekitar basecamp |
![]() |
Pemukiman Desa dengan tanamannya |
Desa Ranu pane memiliki dua buah danau, Ranu(Danau) Pane( sesuai nama desanya) dan Ranu Regulo. Ranu Pane berada ditepi Desa Ranu Pane atau sekitar Kantor Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resort Ranu Pane. Ranu Pane memiliki luas sekitar 2,5 hektar. Sedangkan Ranau Regulo terlegak tak jauh dari Ranu Pane. Kedua danau ini memiliki pemandangan yang luar biasa indah. terutama saat malam hari dan menjelang pagi. Tak jarang dihari libur Danau ini banyak dikunjungi oleh masyarakat dan wisatawan.
0 comments:
Post a Comment