Setelah lebih dari setengah abad kemerdekaan Indonesia yang diperjuangkan oleh rakyat yang notaben merupakan dari kerajaan tidak membawa perubahan yang signifikan. Tepat 17 agustus 1945 proklamasi dikumandangkan dengan lantang atas desakan dari BPUPKI melihat situasi yang menguntungkan. Kala itu, Soekarno, sang proklamator mengumandangkan dengan lantang bahwa Indonesia adalah negara merdeka. Bebas dari tindak tanduk negara adidaya ketika itu Belanda, Jepang. Semenjak kejadian itu Indonesia mencoba bangkit untuk melaksakan system pemerintahan yang masih coba coba. Yang akhirnya telah matang dengan menganut sistem presidensil.
Kondisi ekonomi Indonesia kembali terpuruk tahun 1998 saat pemerintahan Soeharto. Situasi tidak kondusif, huru hara dimana mana, penjarahan semakin marak. Kaum etnis keturunan indo-cina merupakan luapan amukan atas kekecewaan masyarakat terhadap pribumi. Kondisi yang sangat memprihatinkan.
Istilah KKN sangat santer terdengar bahkan sampai sekarang kala SBY memimpin. SBY yang merupakan pembantu sewaktu Megawati memimpin menunjukkan taring jiwa kepemimpinan dengan mengalahkannya melalui pemilihan langsung untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini. Satu persatu cobaan diterima masa kepemimpinan pemerintahan SBY.
Dimulai dengan peristiwa TSunami di Aceh yang meluluh lantakkan kota serambi Mekkah. Ribuan orang meregang nyawa dan kerugian mencapai triliun rupiah. Sungguh cobaan yang tidak tanggung tanggung menurut saya. Aksi teroris yang semakin nyata menentang pemerintah dengan teror dan ledakan yang terjadi. Krisis pangan dunia yang dialami seluruh dunia termasuk Indonesia. Gempa bumi, longsor, air bah dan yang paling santer Lumpur LAPINDO seakan tidak mau berhenti kegarangannya. PT Freeport dengan kasus penembakan para pekerjanya. Antasari dengan memonya. Hakim yang tidak konsisten terhadap kasusnya. Mafia pajak dengan Gayus sebagai aktornya. MD dengan para kliennya. Dan yang paling terbaru adalah pembangunan Gedung Baru DPR dengan nilai 1,1 Triliun.
Masih banyak lagi kasus yang tidak pernah selesai hingga sekarang. Apa sebenarnya yang telah terjadi. Bukankah setiap masalah pasti ada penyelesaian. Apa yang SALAH dengan NEGERIKU, NEGERIMU, NEGERI KITA ini? Orangnya? Atau sistem pemerintahannya?
Tidak ada yang salah kawan. Semua kembali kepada keikhlasan kita memimpin jika kita sebagai pemimpin. Hilangkan nafsu dan kepentingan pribadi dalam setiap ambisi. Ambisi yang sarat dengan kekuasaan, ketamakan akan menimbulkan kegelisahan bagi diri sendiri. Untuk itu pengorbanan dan keikhlasan dibutuhkan dalam setiap hal. Timbulkan selalu tanpa pamrih seperti ungkapan buat para pahlawan tanpa jasa. Mudah mudahan NEGERIKU, NEGERIMU, NEGERI KITA kembali kepada cita cita bangsa yang sangat mulia yang tertuang dalam UUD 1945 dan PANCASILA sebagai dasar negara kita tercinta. .
Semoga…
0 comments:
Post a Comment